Lantas kenapa jari-jari yang lain seperti jari tengah, kelingking, telunjuk atau bahkan jempol tidak atau jarang dipilih ?
Bukankan jempol sering diartikan sebagai sesuatu yang bagus ?
Kita pikir bukan karena alasan ukuran cincin. Karena cincin kawin dapat dipesan sesuai ukuran jari kita bukan ?
Mungkin penjelasan yang saya dapatkan dari kaskuser berikut ini bisa sedikit memberikan pencerahan walaupun juga jangan terlalu kita ambil serius.
Pertama-tama , dekatkan kedua tangan anda ...
Tempelkan seluruh jari-jari anda ditangan kiri dengan tangan kanan.
Untuk jari tengah , tekuklah seperti terlihat pada gambar ;
Nah sekarang coba buka atau jauhkan jempol anda yang kiri & yang kanan.
Jempol melambangkan orangtua kita, yang mana suatu saat nanti sudah pasti akan meninggalkan kita.
Sekarang rapatkan kembali jempol anda dan buka / jauhkan jari telunjuk anda.
Telunjuk melambangkan hubungan antara saudara kita.
Abang , adik , laki-laki, perempuan , semua akan mempunyai keluarga masing-masing yang mana pada akhirnya juga akan pergi meninggalkan kita.
Rapatkan telunjuk dan buka / jauhkan jari kelingking anda.
Kelingking melambangkan anak kita kelak.
Yang mana suatu saat nanti akan keluar dan mempunyai keluarga sendiri juga.
Yang terakhir, rapatkan kembali kelingking anda.
Sekarang coba buka / jauhkan jari manis tempat dimana orang-orang selalu meletakkan cincin kawinnya.
You will be surprise to find that it cannot be open or split at all.
Jari manis inilah yang melambangkan ikatan antara suami dan istri, yang mana selama or sampe akhir hidup nanti anda akan selalu terikat satu sama lainnya.
Jadi, jawaban kenapa banyak orang yang mengenakan cincin kawinnya di jari manis .. karena jari manis ini "represents your partner".
